Welcome to my website

Kamis, 06 Oktober 2011

HUJAN METEOR LYRICDA

Hujan meteor Lyrids merupakan debu jejak komet yang bergesekan dengan atmosfer bumi sehingga terbakar dan menghasilkan cahaya. Peristiwa ini terjadi pada ketinggian sekitar 100 kilometer dari bumi. Sayangnya, awan mendung yang berada pada ketinggian yang lebih rendah bisa menghalangi penampakkan meteor.

Hujan meteor bisa disaksikan di semua wilayah Indonesia. Lokasi terbaik untuk menikmati bintang beralih ini adalah kota-kota kecil dan pedesaan yang langitnya belum banyak tercemar cahaya. Sementara di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, meteor lyrids kurang bisa dinikmati karena faktor cahaya. Namun kebanyakan hujan meteor Lyrids memiliki terang setara dengan bintang kutub atau Polaris sehingga masih bisa dinikmati di daerah yang tercemar polusi cahaya.

penampakan meteor.

Musim hujan meteor Lyrids terjadi sejak pertengahan bulan April. Puncak hujan meteor terjadi Jumat (22/4) dini hari dengan kemunculan 15 meteor setiap jam. Fenomena ini disaksikan sejak Raja Babilonia Nebucadnezzar membangun Taman Gantung Babilonia, 2600 tahun lalu.

Tidak perlu menggunakan teleskop untuk melihat hujan meteor karena cahayanya berpindah dengan cepat. Gunakan mata telanjang selama pengamatan.
Meteor Lyrid bisa ditemui tiap malam mulai 15-28 April. Pertunjukan bintang jatuh April ini akan mencapai puncaknya pada 22 April dini hari menjelang matahari terbit. Selama itu, sebanyak 15-20 meteor akan muncul tiap jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar